Afrika? Bukan, Ini Taman Nasional Baluran

Perjalanan Saya kali ini bermula dari iseng-iseng berhadiah. Berawal dari browsing di Internet, Saya menemukan ajakan open trip sharing cost ke daerah Banyuwangi dan sekitarnya. Menarik, mengingat Saya sedang libur panjang dan juga Pariwisata di Banyuwangi sendiri sedang naik daun. Setelah Saya konfirmasi, ternyata masih tersisa beberapa seat kosong. Saya pun mengambil dua seat, Saya dengan Argo. Sebenernya saya juga menawarkan ke temen-temen lain, tapi gak ada respon positif. Itulah kenapa Saya dan Argo sering keluyuran bareng. Selain karena kami kebetulan sedang tugas belajar di kampus yang sama, juga karena si Argo itu sama kaya Saya, MURAHAN!!! (Baca : gampang diajak pergi, lebih banyak iya-nya)

Sebelumnya saya mau sedikit jelasin tentang open trip berbasis sharing cost ya. Sharing cost berbeda dari paket open trip yang disediakan oleh Tour Agency. Sharing cost biasanya dibuat dengan tujuan non profit, gak buat nyari keuntungan. Artinya ya biaya selama perjalanan dibagi rata ke semua peserta. Karena gak  nyari untung ya biasanya jatuhnya bisa lebih murah. Tapi kekurangannya ya kita gak bisa komplain karena di sini semua dianggap peserta, walaupun pasti ada yang bertindak sebagai leader dan yang ngurusin administrasi biaya selama perjalanan. Istilahnya, ya susah senang ditanggung bersama.

Oke, lanjut

Meeting point diadakan di kota Surabaya pada pukul 02.00 dini hari. Hal ini karena asal peserta trip ini berbeda-beda. Ada yang dari Jakarta, Malang, Sedangkan Saya dan Argo berangkat dari Jogja. Dari sini kami memulai perjalanan menggunakan mobil travel. Setelah perjalanan yang cukup panjang, Kami tiba di destinasi pertama kami di Baluran pada siang hari. Badan lumayan pegal-pegal karena kelamaan duduk selama di perjalanan (FYI, saya berangkat dari Jogja sore hari via kereta, trus langsung disambung dengan perjalanan via mobil travel menuju ke Baluran ini). Tapi ya namanya traveling, semuanya harus dinikmati, terutama perjalanannya. Traveling is not about reach the Destination, It’s about Journey…

Ni anak kebanyakan tidur sampai lehernya patah gitu :D
Ni anak kebanyakan tidur sampai lehernya patah gitu 😀

Jadi apakah itu Baluran? Tempat seperti apakah itu?

Jujur sebenernya saya juga belum pernah mendengar mengenai Baluran sebelum melakukan trip ini. Jadi ternyata Baluran itu adalah sebuah Taman Nasional, yang letaknya di wilayah Banyuputih, Situbondo , Jatim yang areanya luas banget (sekitar 2500 Ha). Memasuki Objek wisata ini, Perjalanan kami dilakukan dengan menggunakan mobil travel yang kami naiki. Berbeda dengan Taman Safari yang kita dengan mudah bisa melihat aneka macam satwa di kanan kiri, di sini sepanjang mata memandang Saya hanya melihat pohon-pohon dan semak-semak kering. Bagus sih pada awalnya, cuman ya lama-lama bosen liatnya. Sesekali memang terlihat ayam kampus ayam hutan menampakkan diri di kejauhan. Selain itu, krik-krik.. tidak ada pemandangan lain. Paling cuman ada papan peringatan bertuliskan “Hati-hati, Daerah Rawan Kebakaran Hutan”. Di tengah suasana hutan yang sepi dan hening, saya mulai membayangkan jika tiba-tiba dari balik pohon muncul Dinosaurus ala ala Jurassic Park, uwooo.. tampaknya kebosanan membuat saya berfantasi macem-macem.

Sepanjang perjalanan pemandangannya kayak gini
Sepanjang perjalanan pemandangannya kayak gini
Temen-temen senasib seperjuangan di trip kali ini
Temen-temen senasib seperjuangan di trip kali ini

Akhirnya beberapa waktu kemudian, kami keluar dari area hutan kering dan tiba di tempat yang keren banget bro, Padang Savana. Ya, padang savana yang sangat luas, suasananya mirip banget sama Afrika (padahal belom pernah ke Afrika juga sih).

Aweng Mawek~ Aweng Mawek~ Aweng Mawek~ Aweng Mawek~

Afrikaaa... Iyaaa... Ada yang baru niih (Eh itu, Afika dink)
Afrikaaa… Iyaaa… Ada yang baru niih (Eh itu, Afika dink)

Di kejauhan Saya juga melihat merak berdiri di alam bebas, Aaaaaak… Turun dari mobil saya pun langsung antusias mengabadikan pemandangan ini. Sayangnya si merak lari ngibrit melihat saya. Bukan karena malu karena merasa kalah ganteng dengan Saya, tapi hewan di sini katanya pada pemalu dan takut dengan manusia.

Savana Bekol, adalah nama area yang menjadi Bagian dari Taman Nasional Baluran ini. Di sini dapat ditemukan beberapa spesies hewan seperti Monyet, Rusa, Merak, Banteng Jawa, dan beraneka macam jenis burung.Kebanyakan hewan ini juga takut masih takut dengan manusia, mungkin pengecualian bagi monyet karena kami melihat banyak monyet yang mengejar mobil kami, mungkin berharap dilempar makanan, atau mungkin karena mereka mau minta tanda tangan saya? Entahlah. Ketika sedang asyik mengabadikan momen, tiba-tiba di depan saya melintas burung merak jantan terbang. Dan, itu pemandangan yang bikin Saya stunning. Keren banget bro, saya bisa melihat burung merak terbang di alam bebas dengan mata kepala saya sendiri. Saking terseponanya, saya sampai lupa mengabadikan momen tersebut padahal kamera di tangan sedang dalam posisi ON.

Monyet-monyet ini ngarep banget dilempar makanan
Monyet-monyet ini ngarep banget dilempar makanan
Oooiii.. lagi mandi jangan difoto, mesum
Oooiii.. lagi mandi jangan difoto, mesum
Ada yang malu-malu ngintip dari balik pohon tuh
Ada yang malu-malu ngintip dari balik pohon tuh

Saya kurang tahu (lebih tepatnya blom sempat tanya), apakah perjalanan di Baluran ini harus ditempuh dengan kendaraan, atau boleh ditempuh dengan berjalan kaki. Tapi buat informasi aja sih, Jarak dari pintu masuk Baluran sampai ke Savana Bekol ini sekitar kurang lebih 12 km. Trus konon di Savana ini juga terdapat habitat macan tutul, Nah lho..

Perjalanan dilanjutkan,

Selepas dari Savana Bekol ini kami menuju ke Pantai Bama yang masih terletak di kawasan Baluran. Wait.. Pantai? yak benar, Pantai. Padang Savana Bekol ini bertetangga langsung dengan pantai Bama.

Ada yang unik di Pantai Bama. Di Pantai ini, bahkan sampai di bibir pantai banyak monyetnya! Ya benar monyet, kebayang enggak main kejar-kejaran di pinggir pantai sama pacar… sambil dikejar monyet? Haha, tenang aja, di sini monyetnya gak galak kok. Cuman ya harus hati-hati terutama yang membawa barang-barang jangan diletakkan sembarangan. Kalau kita lengah, bisa-bisa dompet, topi, tas, atau bahkan kamera bisa dibawa kabur sama monyet.

Sebenarnya di Pantai Bama ini kita bisa melakukan aktivitas snorkeling (yang merupakan hobi saya), namun waktu itu saya sedang tidak berminat untuk main air dulu. Selain karena takut monyet yang berkeliaran, juga karena lagi malas mandi dan berbilas aja (ketauan malesnya).

Monyet di sini juga demen main di pantai lho
Monyet di sini juga demen main di pantai lho

Di Pantai Bama ini juga terdapat track yang membawa kita ke hutan Mangrove yang terletak di sisi lain pantai. Lagi-lagi, hutan Mangrove ini dikuasai oleh para monyet (jadi keingetan Planet of the Apes). Selain monyet, saya juga sempat melihat biawak yang merayap di sela-sela akar Mangrove.

Berduaan_di_hutan_bakau.3gp
Berduaan_di_hutan_bakau.3gp

Bagi Saya, Taman Nasional Baluran ini merupakan paket komplet. Bagaimana tidak? Kita bisa menemukan hutan, padang savana, Pantai dan Hutan Bakau dalam satu tempat. Belum termasuk bonus “Taman Safari” di dalamnya. So, apakah kalian tertarik mengunjungi Afrika-nya Indonesia?

Written by Ridwan Sidik K

Seorang pegawai kantoran yang memiliki hobi jalan-jalan dan menulis dengan skill pas-pasan. Pernah kuliah di Kedokteran Hewan tapi banting setir ke jurusan Akuntansi karena takut gak bisa ngobrol dengan pasien. Merupakan co-founder dari jarangpanas.com

2 thoughts on “Afrika? Bukan, Ini Taman Nasional Baluran

    1. ada kok, di Bekol sama Bama udah ada fasilitas penginapan. Ya asal jangan camping di tengah padang savana aja mbak, ntar malem2 diseruduk banteng, haha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *