Berlatih Mendaki di Gunung Api Purba Nglanggeran

Pernah melihat sebuah serial ‘Jalan-Jalan Men’ yang populer di Youtube? Acara yang dibawakan oleh Naya dan Jebraw ini memang menjadi fenomena tersendiri di balik meningkatnya tren traveling beberapa tahun belakangan ini. Selain karena formatnya lain daripada serial lainnya, pembawaan Jebraw yang kocak dipadukan dengan manisnya Naya (eciyeh) berhasil membuat perpaduan acara yang seru. Pada episode pertama, dikisahkan Jebraw dan Naya pergi ke Yogyakarta untuk memenuhi keinginan Jebraw dalam mencari dinosaurus. Dan postingan ini akan menceritakan tentang salah satu tempat yang menjadi  destinasi Jebraw dan Naya waktu itu, Gunung Api Purba Nglanggeran!

gunung api purba Nglanggeran
gunung api purba Nglanggeran

Gunung Api Purba terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul dan berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Yogya atau sekitar 1 jam perjalanan. Gunungkidul sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini sedang berbenah untuk lebih memaksimalkan potensi wisatanya. Sayangnya untuk mencapai tempat ini, kita harus menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan karena tidak ada akses angkutan umum menuju ke tempat ini. Lokasi Gunung Api Purba memang agak jauh dari pusat keramaian. Namun keadaan ini dikompensasikan dengan pemandangan indah berupa sawah yang menghijau di sepanjang perjalanan menuju Gunung Api Purba. Pemandangan seperti ini untuk sebagian orang mungkin biasa saja, namun untuk orang kota yang setiap harinya harus menghirup karbondioksida di jalanan dan berdesak-desakan menuju ke tempat kerja, pemandangan seperti inilah yang dapat menyejukkan hati dan pikiran.

Disebut purba, karena puluhan juta tahun yang lalu Gunung ini sempat aktif. Penampakan dari gunung ini berupa bebatuan raksasa yang kokoh menjulang dan berjajar. Seakan-akan ‘gunung batu’ ini merupakan fosil dari gunung api yang pernah ‘hidup’ pada jaman purba dulu.

Sesampainya di lokasi, terdapat sebuah loket di dekat pintu masuk Gunung Api Purba. Loket ini buka selama 24 jam. Harga tiketnya pun dibedakan, per 1 Juli 2016 harga tiket untuk memasuki objek wisata adalah Rp. 15.000,- sedangakan harga tiket pada malam hari Rp. 20.000,- . Khusus untuk warga negara asing, harga tiket masuknya Rp. 30.000,- . Jika kita masih kelelahan karena perjalanan menuju ke tempat ini, kita bisa beristirahat terlebih dahulu di Pendopo Joglo yang terletak tidak jauh dari loket.

tulisan selamat datang Gunung Api Nglanggeran
Kalau sudah melihat ini, tandanya anda sudah sampai lokasi
pendopo gunung api purba nglanggeran
pendopo ini bisa untuk beristirahat pengunjung sebelum mulai mendaki

Tempat yang paling diburu di Gunung Api Purba ini adalah puncaknya. Di sini kita bisa melihat pemandangan sekeliling dari ketinggian. Namun untuk dapat mencapai puncak tersebut, kita diharuskan untuk mendaki terlebih dahulu. Meskipun judulnya ‘pendakian’ tetapi tidak usah khawatir. Tidak perlu membayangkan sebuah pendakian gunung yang dilakukan berjam-jam dengan membawa carrier dan peralatan lengkap, Pendakian Gunung Api Purba ini dapat dilakukan untuk pemula yang belum memiliki pengalaman mendaki sekalipun. Tidak perlu peralatan khusus untuk mendaki Gunung ini. Waktu tempuh untuk mencair secukupnya mengingat apai puncak pun tidak terlalu lama, sekitar 1 sampai dengan 1,5 jam saja, tergantung kecepatan. Namun saya sarankan untuk membawa air mineral saat mendaki karena sulit mengharapkan bertemu dengan penjual air minum di gunung, terutama karena aktifitas mendaki membuat kita cepat haus. Meskipun pendakian tergolong relatif mudah, namun kita tetap tidak boleh meremehkan alam dan harus tetap berhati-hati saat melakukan pendakian.

trek gunung api purba nglanggeran
Salah satu trek yang dilewati

Pada beberapa titik pendakian, pengelola telah memasang alat bantu seperti tali atau tangga sederhana untuk memudahkan pengunjung dalam melakukan pendakian. Terdapat pula plang-plang penunjuk arah sehingga pengunjung tidak perlu khawatir akan tersesat. Uniknya penunjuk arah tersebut disusun dalam kalimat yang lucu, memberikan semangat, dan beberapa diantaranya berbentuk sindiran. Dilarang baper lho, hehe..

plang gunung api purba nglanggeran
Tulisan yang bikin makjleb

Di sepanjang jalur pendakian juga terdapat beberapa pos-pos peristirahatan. Pos peristirahatan pertama memiliki pemandangan yang tak kalah dengan pemandangan di puncak. Kebanyakan pengunjung biasanya menggunakan waktu berlama-lama di pos peristirahatan pertama untuk sekedar berfoto-foto atau menikmati pemandangan. Tak jarang beberapa pengunjung, terutama pengunjung yang sudah berumur atau anak-anak, memilih untuk hanya mendaki sampai di pos pertama saja.

pos pertama gunung purba api nglanggeran
Di pos pertama, pengunjung sering menghabiskan waktu untuk mengabadikan pemandangan
pemandangan di pos pertama gunung api purba nglanggeran
Ini juga masih di pos pertama

Untuk sampai ke puncak, pengunjung juga harus melalui beberapa medan seperti trek berbatu, melewati celah batu yang sempit, dan tangga vertikal. Melewati celah batu yang sempit memberikan pengalaman tersendiri karena saat melewatinya, kita seakan-akan sedang dihimpit oleh dua batu berukuran raksasa. Sekilas keadaan tersebut mirip dengan salah satu adegan di film 127 hours. Gunung Api Purba memiliki 2 puncak yang bersebelahan. Kita bisa mengunjungi kedua puncak tersebut karena letak keduanya tidak terlalu jauh. Saat kita sudah menginjakkan kaki di puncak, hamparan awan yang menggantung, jajaran gunung batu yang kokoh berdiri, serta hijaunya pemandangan sawah dan pepohonan di sekitar Gunung Purba tersaji menjadi sebuah pemandangan yang sangat memanjakan mata. Dari puncak ini, kita bisa menangkap momen sunrise dan sunset yang memukau. Pemandangan pada saat malam hari pun tidak kalah menarik, kerlap-kerlip cahaya bintang di langit beradu dengan gemerlap lampu kota yang menimbulkan suasana romantis. Ojok baper ya misalnya kamu mendaki sendirian tanpa pasangan!

puncak gunung api purba nglanggeran
Salah satu pemandangan di Puncak

Dari puncak ini juga, kita bisa melihat Embung Nglanggeran yang juga merupakan wisata andalan dari Desa Nglanggeran ini. Lain kali, akan saya ceritakan mengenai keindahan Embung Nglanggeran tapi kali ini, sampai disini dulu ya cerita saya, nanti saya sambung lagi. Salam Jarang Panas!

Written by Ridwan Sidik K

Seorang pegawai kantoran yang memiliki hobi jalan-jalan dan menulis dengan skill pas-pasan. Pernah kuliah di Kedokteran Hewan tapi banting setir ke jurusan Akuntansi karena takut gak bisa ngobrol dengan pasien. Merupakan co-founder dari jarangpanas.com

4 thoughts on “Berlatih Mendaki di Gunung Api Purba Nglanggeran

  1. Selama ini kalau mendengar tentang pendakian Gunung sudah putus asa duluan. sebenarnya ingin sekali naik ke sebuah Puncak dan memandang ke sekeliling, tapi karena itu membutuhkan fisik yang Prima impiannya dikubur saja dalam dalam. nah Gunung Api Purba ini sepertinya memberi harapan 🙂

    1. betul.. betul.. betul, naik Gunung Api Purba Nglanggeran ini saja saya sudah ngos-ngosan, haha

  2. Mau nanya klo kpengen sunrise dsana mesti dtg jam brp? Trus jalurnya aman ngga bwt jalan subuh? Mksh

    1. ya amannya sih habis shalat subuh langsung naik, biar bisa sempet menikmati sunrise-nya. Kalau masalah aman sih, asal kita hati-hati InsyaAllah aman ya

Leave a Reply to Ridwan Sidik K Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *