Dari Gili Menuju Senggigi, Mengejar Matahari

Pagi itu, saya sudah berdiri di pelabuhan Gili Trawangan untuk menyebrang ke Pelabuhan Bangsal, Lombok. Berbeda dengan kedatangan saya ke pulau ini yang menggunakan fastboat, kali ini saya menyebrang dengan menggunakan perahu kecil. Sebelum saya bercerita lebih lanjut tentang perjalanan ini, saya akan sedikit menceritakan kejadian yang tidak mengenakkan ketika sedang mengantri di loket untuk memperoleh tiket yang digunakan untuk menaiki kapal tersebut.

Jadi begini ceritanya, Saat itu ada mbak-mbak bertampang nyolot dateng ke loket dan dengan nada berteriak memberitahukan kepada petugas loket kalau dia ketinggalan kapal gara-gara (menurut dia) si petugas loket ini memberi tahu informasi yang salah. Rupanya si penjaga loket ini merasa sudah memberikan informasi yang benar dan tidak terima dengan tudingan mbak-mbak tadi. Dengan nada yang tidak kalah tinggi, petugas loket gantian ngomelin mbak-mbak tadi. Adu mulut pun terjadi disertai dengan lempar-lemparan uang yang disebabkan karena saat itu petugas loket tidak mau melayani mbak-mbak yang berniat membeli tiket baru lagi karena mbak-mbak itu memang meminta dengan nada yang.. well, sangat kurang sopan.

“Ya udah, gw mau beli tiket lagi aja.. cepetan, lo mau ganti tiket pesawat kalo gw ketinggalan pesawat?”

“Saya gak butuh uang lu.. sana nyebrang sendiri.. (sambil nglempar duitnya)”

Seperti itulah salah satu kutipan percakapan mereka, dan perdebatan pun terjadi cukup lama. Yang saya sesalkan di sini adalah.. selama perdebatan tersebut, antrean menjadi terlantar. Padahal, kebanyakan adalah turis asing. Mana nih yang katanya orang Indonesia itu ramah-ramah?

Perahu penyebrangan gili trawangan ke bangsal
Antri masuk perahu untuk menyebrang ke Pelabuhan Bangsal

Oke, balik lagi ke cerita semula..

Setelah kapal datang, saya pun meninggalkan Gili Trawangan menuju pelabuhan Bangsal. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit. Setelah sampai di pelabuhan Bangsal, saya naik cidomo untuk menuju ke tempat travel yang akan membawa saya ke tujuan selanjutnya, Pantai Senggigi. Oh iya, untuk perjalanan dari Gili Trawangan menuju ke Senggigi ini, saya menggunakan jasa agen travel (yang dapat dengan mudah dijumpai di Gili Trawangan) dengan biaya Rp. 90.000,- yang rinciannya adalah paket kapal penyebrangan+travel ke Senggigi, tidak termasuk untuk ongkos cidomo dari Pelabuhan Bangsal ke tempat travel berada (pintar-pintarlah menawar saat anda naik cidomo).

Cidomo.. cidomo.. teman baikku
Cidomo.. cidomo.. teman baikku

Selama perjalanan menuju kePantai Senggigi, kita akan disuguhi pemandangan indah berupa sawah, bukit dan pantai yang sangat sayang untung dilewatkan. Hal ini membuat perjalanan yang memakan waktu 1 jam terasa begitu cepat.

Perjalanan gili senggigi
Kita akan disuguhi pemandangan yang menawan selama perjalanan

Sesampainya di daerah Senggigi, saya pun langsung mencari hotel untuk menginap. Beruntung, ada bapak-bapak baik yang rela mengantarkan saya ke sebuah hotel yang tarifnya lumayan murah. Namanya Hotel Elen, tarifnya Rp. 120.000,- per malam untuk yang non AC, dan Rp. 150.000,- untuk yang AC. Melalui hotel ini pula saya kemudian menyewa sepeda motor untuk menjelajahi Lombok.

HOTEL ELEN
Jl Raya Senggigi, Lombok Barat
Telp (03700) 693014 – 693077

Karena baru kali ini pergi ke Lombok, lumayan bingung juga menentukan tempat-tempat yang akan dikunjungi. Untungnya mas-mas resepsionis hotel tersebut orangnya ramah dan baik, saya pun diberi rekomendasi mengenai beberapa tempat yang memungkinkan untuk dikunjungi, tentunya dengan memperhatikan keterbatasan waktu karena keesokan harinya saya sudah harus kembali ke Jakarta.

Akhirnya setelah memikirkan secara matang, siang itu saya berkendara menuju ke Pura Suranadi dan Taman Narmada. Konon katanya, di tempat yang saya sebutkan terakhir ini juga menyediakan air ‘awet muda’ yang seperti namanya, bisa membuat awet muda. Walaupun waktu tempuhnya lumayan (sekitar 1 jam), kami tidak bisa berlama-lama di tempat ini karena harus segera kembali ke daerah Senggigi. Tak lain dan tak bukan adalah untuk menikmati pemandangan matahari terbenam alias Sunset.

Ya, Sunset menjadi hal yang paling menarik di Senggigi. Kawasan Pantai Senggigi terletak di bagian barat pulau Lombok, sebuah lokasi ideal untuk melihat sunset. Tak heran kenapa Senggigi sangat terkenal dengan sunset-nya. Ada banyak tempat dimana kamu bisa puas menikmati terbenamnya sang mentari di daerah Senggigi. Di beberapa tempat bahkan terdapat kursi-kursi yang telah disediakan sambil untuk menikmati sunset sembari menikmati kopi dan jagung bakar. Menikmati senja di Senggigi memang sangat romantis, sayang ada satu hal yang masih kurang, pasangan… AAhhhh….

IMG_20150601_064548

IMG_20150531_174955

Senja pun tiba, dan secara perlahan sang mentari tenggelam dalam lautan yang tenang..

Apa Kabar, Senja?
Apa Kabar, Senja?

Selain mengunjungi Pantai, kita juga bisa mengunjungi beberapa tempat di daerah Senggigi ini. Di antaranya adalah wisata religi Makam Batu Layar yang disakralkan oleh pemeluk Agama Islam, Pura Batu Bolong yang terletak menjorok ke pantai, dan tempat-tempat menarik lainnya.

pelabuhan di pantai senggigi
Pelabuhan di pantai senggigi
pura batu bolong
Pintu masuk pura batu bolong
Pura batu bolong dari kejauhan
Pura batu bolong dari kejauhan
Salah satu tempat di daerah senggigi, dimana air sungai bertemu dengan laut
Salah satu tempat di daerah senggigi, dimana sungai bertemu dengan laut

Malamnya saya kembali berkendara, kali ini menuju ke Mataram. Tujuan saya tak lain dan tak bukan adalah untuk mengisi perut yang keroncongan. Dan tebak, makanan apa yang saya cari? AYAM TALIWANG. Biar lebih terasa liburan di Lomboknya, maka wajib nyobain makanan khas Lombok yang satu ini.

Salah satu hal yang masih menjadi kendala pada saat berwisata ke Lombok adalah minimnya sarana transportasi. Hal ini mungkin menjadi salah satu pertimbangan bagi kita, terutama karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Namun jangan khawatir jika anda berniat langsung balik dari Senggigi ke Bandara, di daerah Senggigi ini sudah tersedia pool Damri menuju ke Bandara Internasional Lombok. Tarifnya pun relatif murah, hanya sebesar Rp 30.000,- sekali jalan.

pool damri di pantai senggigi
Penampakan pool Damri di Senggigi, sederhana tapi yang penting ada

Written by Ridwan Sidik K

Seorang pegawai kantoran yang memiliki hobi jalan-jalan dan menulis dengan skill pas-pasan. Pernah kuliah di Kedokteran Hewan tapi banting setir ke jurusan Akuntansi karena takut gak bisa ngobrol dengan pasien. Merupakan co-founder dari jarangpanas.com

10 thoughts on “Dari Gili Menuju Senggigi, Mengejar Matahari

  1. Mungkin saya perlu ke Lombok lagi untuk membuat kenangan baru lagi, ya. (lah, kenapa galau di blog orang). Tapi benar, sunsetnya indah di sini…

    1. iya, sayangnya saya belum sempat menjelajah lebih jauh sampe ke pantai kuta lombok, air terjun dan sekitarnya.. masih perlu dijelajahi lagi nipulau

Leave a Reply to Ridwan Sidik K Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *