Akhir-akhir ini Pantai-pantai di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta sering ramai dibicarakan. Daerah yang disinyalir memiliki lebih dari 69 pantai ini memang sedang naik daun. Peran media dan internet memang tidak bisa dipisahkan dari hal ini karena berkat mereka, banyak wisatawan baik lokal maupun asing yang mendatangi daerah yang memiliki banyak bukit kapur ini. Jauh sebelum internet booming di Indonesia, kebanyakan mengenal Gunungkidul hanya sebagai daerah yang kekeringan. Namun demikian, ada beberapa daerah wisata yang sudah dikenal sejak dulu, salah satunya adalah trio Pantai BKK (Baron, Kukup, Krakal)
Pantai Baron, sebagai salah satu pentolan Pantai BKK memang legendaris. Sampai saat ini, Pantai ini termasuk yang paling ramai dikunjungi wisatawan.
Begitu masuk ke Pantai ini, kita bisa melihat banyak pedagang yang menjual beraneka macam dagangan. Mulai dari pedagang kelapa muda sampai pernak-pernik dan cinderamata yang dibuat dari hasil laut. Di sini juga kita dengan mudah dapat menemukan penjual cemilan yang berasal dari hasil laut seperti udang goreng, rempeyek jingking (hewan laut kecil), rumput laut, dan lain-lain.
Pantai Baron juga merupakan pilihan tepat untuk pecinta kuliner laut. Di sebelah pinggir jalan masuk menuju pantai, berderet warung-warung makanan yang akan memanjakan lidah kita. Kita bisa membeli makanan di menu yang disediakan berdasarkan porsi, tapi kebanyakan dijual secara kiloan. Harganya sih relatif murah, tapi harga juga naik turun berdasarkan musim. Misalnya jika kita memesan kepiting pada saat musim kepiting, maka harganya akan lebih murah dibandingkan saat kepiting susah didapat. Di sini teori ekonomi supply vs demand berlaku bro!
Oh iya, di Pantai ini kita juga bisa memilih dan membeli makanan laut secara langsung karena di sini juga terdapat tempat pelelangan ikan. Dengan ini, kita tidak perlu lagi meragukan kesegaran makanan yang anda makan. Jangan lupa menawar bro, boleh kok..
Sayang, kita tidak bisa menemukan pasir putih di pantai ini. Malahan kita akan menjumpai pasir yang berwarna coklat kehitaman sehingga keliatan kotor. Namun ada yang menarik di Pantai Baron ini, di salah satu sisinya terdapat aliran sungai yang berasal dari sungai bawah tanah. Saat sungai ini meluap, aliran sungai ini akan menutup akses jalan menuju ke pantai. Jadi kita harus ‘menyebrang’ sungai dulu untuk mencapai pantai.
Kontur pantai Baron yang landai membuat banyak wisatawan menjadi gatal untuk bermain dengan ombak, walaupun sebenarnya sudah ada papan peringatan ‘DILARANG MANDI DI LAUT’ (entah itu maksudnya mandi pake sabun dan shampo gitu atau sekedar nyemplung ke laut).
Pantai Baron ini sebenarnya merupakan sebuah teluk yang diapit oleh dua bukit. Jika mau, kita juga bisa naik ke atas bukit untuk melihat pantai ini dari ketinggian. Tenang saja, sudah disediakan anak tangga kok. Hanya dengan membayar seikhlasnya, kita bisa dengan mudah mencapai naik sampai ke atas bukit tersebut.
Sesampainya di atas bukit, kelihatan lebih jelas sudah keindahan Pantai Baron ini..
udh pernah nih ke sini, waktu ke sini ujan, sungai dari sebelah kanan deres bgt + warna kecoklatan, serem. kok waktu musim panas ckp bgs .
Iya memang pantai Baron gak keliatan terlalu bersih karena memang terdapat perpaduan antara pasir pantai dan material pasir yang dibawa oleh aliran sungai (yang berwarna coklat kehitaman). Namun itu justru daya tarik tersendiri bagi pantai ini