Mengurus Visa Schengen Via Kedutaan Belanda

Pas pertama kali dapet kabar kalau trip ke Eropa saya bakal tetep jalan, perut saya langsung mules semules mules nya mikirin VISA! haha. Seperti yang sudah saya sebutkan di post sebelumnya saya memilih untuk mengurus sendiri VISA Schengen saya.

Apa itu visa Schengen ?

Jadi, konon negara negara di Eropa itu kan bersatu padu membentuk European Union gitu kan * sok tau*  .. Nah, kita yang mau ke Eropa cukup apply dari salah satu negara tersebut dan violaaaaa kamu bebas deh traveling ke negara negara tersebut. Negara yang bisa didatangi dengan Visa sakti ini adalah Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Maksimal 90 hari dalam jangka waktu 6 bulan – ini buat single entry sepertinya, karena kemåren sempet jetemu mbak mbak yang dapet setahun! eh tapi dia suaminya orang Belanda sih.

Menentukan ke Kedutaan mana kita harus apply adalah dilihat dari pintu masuk negara Schengen kamu dan juga lama tinggal di negara tersebut. Jadi misal selama satu bulan kalian menghabiskan waktu paling lama di Jerman, ya aplikasi lewat kedubes Jerman. Kalau semua waktu tinggal sama, pilih kedubes dimana pesawat kamu mendarat pertama kali.

LANJUT!
Jadi apa aja yang perlu disiapkan untuk apply VISA Schengen ini?

  1. Passport. Sebelum ke dokumen apa såja yang diperlukan, yang perlu dilakukan pertama kali ada cek masa berlaku passport kamu. Karena kalau sudah hampir expired pasti gak baal dapet VISA! Biasanya sih harus masih berlaku selama 6 bulan setelah tanggal keberangkatan. Passport asli, passport lama ( kalau ada ) jangan lupa dibawa dan di fotokopi.
  2. Foto. Persiapkan foto dengan latar belakang warna putih dan 80% fokus di wajah. Iya, buat orang orang yang mukanya pipi semua kayak saya foto model begini bikin penuh. Ukuranya 3.5 x 4.5 sama 3 x4. Pada akhirnya cuma satu lembar yang diambil. Siapkan saja secukupnya. Untuk urusan foto ini emang agak susah. Kalau petugasnya menganggap fotonya gak sesuai sama yang diminta nanti diminta foto lagi. Tenang, di kedutaan ada tukang fotonya. Tapi lebih mahal, kalau gak salah Rp. 50,000,- per lembar.
  3. Passport sudah, foto sudah. Berikutnya Siapkan asuransi perjalanan. Saya membeli asuransi perjalanan di AXA . Bisa membeli via travel agent bisa membeli online. Saya pilih yang kedua, bisa dilihat di sini https://www.axa-insurance.co.id/22/en/personal-insurance/travel/smarttraveller. Jumlah pertanggungan minimal 30,000 Euro. Untuk multiple country Include Schengen di AXA cuma ditawarkan worldwide platinum. Harganya untuk 15 hari USD 55.
  4. Buat Itinerary perjalanan. Bikinlah serinci mungkin. Tanggal berapa ada di kota mana, tempat menginap dan sertakan contact hotel/hostel/saudara/teman tempat kamu menginap. Jangan lupa transportasi juga ditulis. Misal dari Amsterdam menuju Paris naik apa dan sebagainya.
  5. Bukti booking pesawat pulang pergi. Nah, untuk yang satu ini memang tidak dianjurkan untuk dibayar terlebih dahulu. Atau dengan kata lain dummy booking. Kalian bisa minta ke travel agent untuk dibuatkan dummy booking. Saya sendiri agak over confidence, Tiket PP pesawat saya sudah langsung saya bayar.
  6. Bukti reservasi hotel. Ini juga sama, dummy booking. Ada beberapa website yang menyediakan NO deposit needed & free cancelation later. Sebenernya saya bakal nebeng dirumah temen dan juga menggunakan hotel. Agak males kalau ditanya tanya hubunganya apa , kenapa tinggal sama mereka , alhasil saya dummy booking semua hotel di http://booking.com .
  7. Bukti Financial selama tiga bulan terakhir & Referensi bank. Ini yang bikin paling mules. Jadi telama tiga bulan terakhir kalhan harus punya dana mengendap sesuai yang disyaratkan setiap kedutaan. Untuk Belanda syaratnya 34 Euro sehari atau sekitar  Rp. 510.000,-. Kalau saya pergi selama dua minggu berarti harus ada dana sekitar Rp. 7.140.000,- , Itu teorinya :p. Untuk lebih aman nya katanya sediakanlah sekitar 30juta rupiah di buku tabungan.  Jangan lupa selain fotokopi buku tabungan bank, minta surat referensi dari bank untuk pembuatan VISA. Saya bayar Rp 50.000,- untuk satu surat referensi.
  8. Surat Keterangan Bekerja dari Perusahaan. Iya, ini perlu untuk menjamin bahwa kalian punya tanggungjawab dan akan kembali lagi ke Indonesia. Bagi yang wiraswasta siapkan S.I.U.P, kemaren juga ada yang bawa bukti Pajak hehehe.
  9. Identitas Diri ( KTP , KK, Akte ). Semua di fotokopi.

Setelah semua document ada, kalian harus membuat janji dengan embassy secara online. Klik di sini untuk membuat janji  https://jakarta.embassytools.com . Pilih jam dan hari yang paling ok buat kalian. Jangan lupa juga download aplikasi permohonan VISA di sini Schengen Visa Application Form . Isi semua data dengan lengkap, jangan lupa ditandatangani di halaman ke dua dan terakhir.

Datanglah di hari perjanjian lebih awal, paling tidak 30 menit sebelum jam perjanjian. Di dalam ruang tunggu tidak diperbolehkan menggunakan gadget. Nanti juga akan disediakan loker untuk menyimpan tas ketika kita akan masuk untuk wawancara. Membawa buku bacaan adalah ide bagus!

Setelah masuk embassy akan ada dua petugas yang akan memeriksa kelengkapan dokumen kita dan juga foto. Setelah itu kita akan diberi lembar biru/merah serta selembar kertas urutan dokumen. Semua dokumen harus diurutkan.

IMG_8577

Tunggu sampai nama kalian dipanggil dan itulah saatnya masuk ke ruang interview. Prosesnya cepat kok, karena ada beberapa loket. Semua staff nya orang Indonesia jadi gak usah jiper kalau gak bisa bahasa Inggris. Petugas loket akan mengecek kelengkapan document dan memberikan beberapa pertanyaan umum. Pertanyaan yang saya dapat adalah :

  1. Mau ngapain ke Belanda ?
  2. Kerja dimana ?
  3. Ada surat undangan dari Belanda ?
  4. Kapan Berangkat ?

Setelah itu rekam sidik jari, dan salu mengantri ke loket pembayaran. Setelah membayar, petugas loket akan memberikan surat untuk pengambilan passport. Di surat tersebut sudah tercantum tanggal dan jam pengambilan, juga nomor antrian passport. Jangan sampai ilang. Pengambailan bisa diwakilkan, harus menggunakan surat kuasa.

Harga visa Schengen di kedutaan ini 60 Euro, dibayarkan dengan rupiah disesuaikan dengan kurs saat itu. Saya waktu itu membayar Rp. 850.000,-

IMG_8576

Kenapa prosesnya lama sekali ?

Dulu memang kedutaan Belanda itu yang paling cepet kalau mau urus visa, tapi sekarang verivikasi dilakukan di Kuala Lumpur. Jadi yang biasanya sehari jadi, sekarang butuh waktu seminggu. Kemaren sempet ketemu sama orang yang sudah bolak balik ke kedutaan karena Visa nya belom sampe Jakarta ( waduh!).

Akhirnya seminggu kemudian saya kembali ke kedutaan. Lapor ke satpam, ditulis nomor antrian dan menunggu. Ketika saya masuk dan mengambil passport, saya lega karena passport saya gak ketlingsut ( hahahah ). Dan Kemudian saya pun membukanya dengan slowmotions ……….

IMG_8570

 

ah…. EROPA ..

aku datang ….

Written by Devi Putri Maritha

Seorang personal Assistant yang hanya bisa bangun pagi kalau mau jalan-jalan. Gak suka naik gunung karena takut glundung.

15 thoughts on “Mengurus Visa Schengen Via Kedutaan Belanda

  1. makasih mba kemarin apply pakai hotel dari booking.com atau booking lagsung ke hotelnya, soalnya mei lalu waktu di kedutaan spain saya langsung dari hiltonnya. apakah bisa hanya menggunakan bookingan hotel dari booking.com

    Terima kasih.

    1. Maafkan late reply mas.
      Saya pakai booking.com …
      Semua hotel saya pakai booking.com
      karena saya mix ankara AirBnB , nebeng di rumah temen dan juga hotel.
      Karena gak mau riet saya book semua di booking.com lalu saya cancel setelah VISA keluar

  2. Selamat sore mbak, kalo saya ingin ke Belanda tapi tidak punya uang sama sekali (modal dengkul) bisa ga?? 😀 Karena teman saya yang mau bayarin semua kebutuhan saya. Jadi persyaratan apa yang harus saya bawa ke kedutaan? Terimakasih atas informasinya

  3. maksud saya teman saya yang di belanda mau beliin tiket bolak balik, asuransi perjalanan, makan, dan tempat tinggal dia semua yang nanggung

    1. bisa mas,
      Pake surat sponsorship.
      nah temen mas yang di belanda sana harus bikin surat sponsorship yang disahkan/ ttd gubernur di sana. Sama ada persyaratan minimal penghasilan temen mas berapa.
      pastikan mas nya punya pekerjaan tetap di Indonesia ( dengan melampirkan surat keterangan bekerja / atau surat kepemilikan harta di Indonesia ) sebagai jaminan mas nya bakål kembali ke Indo dan gak mengtap di Belanda.

    2. oh dan mending semua tiket nya dummy booking aja, just in case gas dapat visa. Karena diminta menerangkan hubungan dengan sponsor. kalau bukan keluarga biasanya agak ribet. Tapi bisa dicoba. Good luck

  4. mau nanya…
    tanggal berlakunya visa itu dimulai sejak tgl keberangkatan kita atau sejak tanggal kita apply visa nya?

    1. tanggal berlaku visa berlaku samenjak visa dikeluarkan, nanti ada tulisanya kok di VISA nya.

  5. Wah sangat helpful ya infonnya. Ada info mengatakan photo copy KTP, KK dan Akta Lahir harus di Translate ke English? Dan appt nya nanti via AFS Kuningan City kan? Pls info ya

    1. Hi Francis,
      kalau untuk itu tergantung dari kedutaan mana kamu apply nya
      karena setiap kedutaan punya tata cara sendiri, kalau lewat kedutaan Belanda gak perl di translate kok dan langsung ke kedutaan nya pas wawancara

  6. Selamat siang salam kenal ya mba.. saya fanda.. saya sangat terbantu utk postingan ini..
    Kalau posisinya saya mahasiswa bagaimana ya? Tdk ada surat dr kantor.. ortu juga tidak kerja di kantor dan blm bikin siup.. Terima kasih.. saya tunggu balasannya mba..

    1. halo Fanda, terimakasih sudah mampir ke jarangpanas
      wah agak sulit ya
      karena surat keterangan kerja ini sangat penting. Ini adalah jaminan kalau kamu bakal balik ke Indo.
      mungkin bisa minta surat ke teman yang menjalankan bisnis. Atau bikin surat yang bisa menunjukan bahwa kamu akan kembali ke Indonesia dan tidak menetap di sana.
      semoga membantu.

      Devi

  7. Hi Mba Devi, blognya saya suka. Hehe.saya mau tanya mba, saya mau apply visa lwt kedutaan belanda. Nah tp saya mau ke jerman hanya 3hri dan akan tinggal dirumah temen saya. Apakah saya hanya mecantumkan alamat teman saya pd saat membuat itinerary atau harus ada dokumen lain mba? Terima Kasih^^

    1. halo mbak, biasanya harus ada surat undangan dari pihak sana nya.
      kalau mau mudah biar gak repot kebanyakan document, dummy booking di booking.com saja. Cari yang tidak memerlukan pembayaran di muka. Kalau visa sudah keluar, dibatalin saja.

      Semoga membantu.

      Regards,
      Devi

  8. Sore mba Devi, saya mau tanya kalau selain surat keterangan kerja itu apa bisa surat keterangan mahasiswa ?

Leave a Reply to Fanda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *