Pentingnya Sepatu Sebagai Penunjang Aktifitas Pendakian Gunung

Hae bro sest yg hobi trepeling, naik gunung juga salah satu kegiatan trepeling kan ya. Kali ini saya bakal bahas  membahas soal senjata kita yaitu alas kaki, iya alas kaki. Biar kegiatan aman dan menyenangkan perlu ditunjang alas kaki yang sip. Biar keliatan serius yuuk simak tulisan saya ya.

Kegiatan mendaki gunung sekarang sedang populer. Senang pastinya punya teman-teman baru penyuka hobi kegiatan alam terbuka yang satu ini. Tapi gunung sekarang seperti pasar, ramai sekali, sudah tidak seenak dulu. Adalah naif sekali kita jikalau sampai punya pemikiran seperti itu. Bumi ini buah karya Tuhan yang selakyaknya kita jaga dan kita nikmati keindahanya, tak terkecuali para pecinta keindahan di atas gunung. Soal sampah yang kadang para pendaki lalaikan di atas sana mungkin akan saya tulis lagi di cerita yang lain, yang perlu kita lakukan adalah merangkul mereka, memberi edukasi kepada mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan tempat kita berada atau yang pernah kita singgahi agar tetap lestari. Berlaku di semua tempat tidak hanya di gunung semata.

Hobi yang satu ini tidak hanya membutuhkan kondisi fisik dan stamina yang baik, akan tetapi juga perlu ditunjang dengan perlengkapan dan peralatan yang cukup. Peralatan yang cukup itu seperti apa?. Tidak akan pernah ada orang yang mampu menandingi kekuatan alam, itu yang saya pegang dari dulu. Untuk itu, guna memberikan kelancaran kita dalam melakukan aktifitas ruang terbuka khususnya aktifitas pendakian gunung diperlukan peralatan yang bisa meminimalisir accident yang bisa saja muncul sewaktu-waktu. Bagaimana kita mau menjaga lingkungan di sekitar kita jikalau kita sendiri tidak merasa nyaman dan aman waktu melakukan aktifitas ini. Bahaya bisa mingancam kita dari ujung kepala hingga ujung kaki dan bisa terjadi kapan saja.

Kaki merupakan bagian tubuh dari kita yang kerjanya paling berat dalam melakukan aktifitas pendakian gunung, untuk itu tidak ada salahnya kita berikan perhatian yang lebih besar terhadap alat pelaju kinetik kita ini dalam melakukan perjalanan selama pendakian. Seberapa hebat medan yang kita hafal, alam akan mampu merubahnya sewaktu-waktu tanpa kita mau, ketidaktahuan medan yang akan kita lalui akan lebih besar pula resiko terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan kedepan. Bahkan bahaya dapat mengancam kita sewaktu-waktu di tempat yang kita pikir “aman-aman saja”.

Sebagai komponen yang sangat penting dalam melakukan kegiatan mendaki gunung ini, kaki juga berhak diberikan penopang yang nyaman dan aman pula guna menopang berat kerja kaki kita. Memakai sepatu akan lebih nyaman dan aman untuk kita dalam menopang kaki kita sewaktu melakukan perjalanan pendakian gunung. Sepatu lebih bisa melindungi bagian-bagian penting dari telapak kaki kita. Lalu bagaimana dengan sandal? saya sendiri tidak pernah merasa nyaman ketika melakukan perjalanan pendakian gunung dengan menggunakan sandal saja, akan tetapi jika kita sudah sampai di campsite yang kita tuju, sandal bisa saja dipakai agar lebih ringkas dalam melakukan aktifitas kita disekitar tenda. Kenapa sandal tidak saya rekomendasikan untuk digunakan selama aktifitas perjalanan pendakian gunung sampai kita tiba di campsite?, karena sandal tidak akan bisa mengcover bagian telapak sampai mata kaki kita sehingga ancaman cedera akan lebih besar pula daripada kita menggunakan sepatu sebagai alas kaki kita. Saya tidak habis pikir alasan beberapa pendaki menolak memakai sepatu karena bisa menyebabkan lecet dan merasa tidak nyaman. Mungkin mereka punya pengalaman tidak mengenakkan sewaktu pertama kalinya melakukan perjalanan menggunakan sepatu. Salah memilih sepatu karena kurangnya informasi dan ketidakmauan mencari informasi itu sendiri yang mungkin menyebabkan mereka kapok untuk memakai sepatu lagi dan kembali lagi menggunakan sandal. Kalau kaki kalian sudah sekeras batu dan setajam akar-akar pohon yang menonjol di hutan belantara ya monggo, cukup baca sampai disini dan teruslah memakai sandal, akan tetapi kalau kalian ingin melindungi kaki kalian untuk setidaknya meminimalisir kejadian cedera yang bisa datang kapan saja dan tidak ingin merepotkan diri sendiri serta teman seperjalanan kalau kalian cedera sewaktu-waktu, silakan teruskan kembali membaca coretan saya selanjutnya.

Selanjutnya, bagaimana kita memilih sepatu hiking. Beberapa tips ini mungkin akan memberikan gambaran cara memilih sepatu yang akan digunakan dalam menemani hobi kita mendaki gunung.

Bagian-bagian sepatu yang perlu dikenali :

  • Padding engkel : Berguna untuk melindungi bagian belakang dari engkel kaki kita
  • Backstray : Melindungi tendon aciles belakang kaki kita dan melindungi jahitan sepatu bagian belakang karena kemungkinan friksi terkena batuan dan benda-benda keras lainnya
  • Lidah Sepatu : Melindungi bagian atas dari kita
  • Outsole : Bagian yang bersentuhan langsung dengan bidang yang akan kita lalui dan berfungsi memberikan traksi antara kaki kita dan permukaan tanah, batu dan lain-lain
  • Midsole : Terletak antara Outsole dan Insole yang berfungsi sebagai peredam antara kaki kita dengan permukaan bidang yang akan kita lalui
  • Upper : Bagian yang melindungi permukaan kaki kita termasuk bagian engkel kaki. Untuk sepatu yang waterproof, bagian yang membuat sepatu kita waterproof terletak pada bagian ini
  • Rubber toe bumper : Seperi namanya, bagian ini berfungsi melindungi dan meredam ujung kaki kita terhadap dampak terkena benturan batu, akar, dll.
  • Insole(tidak terdapat digambar) : Bagian yang bersentuhan langsung dengan telapak kaki kita. Insole yang nyaman akan membuat kaki kita juga makin terasa nyaman untuk memijak.

 


Memilih sepatu yang nyaman juga memerlukan pehatian dan bisa dilakukan berulang-ulang. Berikut ini tips yang nyaman untuk kaki kita, terutama untuk iklim di Indonesia yang medannya vareatif dan kelembaban udara yang tinggi :

  1. Nyaman
    bentuk dan kontur kaki kita kadang-kadang berbeda-beda, untuk itu usahakan usahakan kaki kita merasa nyaman pada waktu pertama kali mencoba sepatu treking.
  2. Naikan satu ukuran
    Sebaiknya memberikan satu ukuran lebih besar terhadap sepatu kita. Hal ini untuk mengurangi dampak sentuhan langsung ujung kaki kita dengan sepatu. Pada saat jalan naik mungkin tidak begitu terasa, akan tetapi pada saat jalanan turun, melebihkan satu ukuran lebih akan sangaat terasa fungsinya.
  3. Memilih sepatu yang melindungi mata kaki
    Berjalan mendaki ataupun turun di gunung memerlukan pergerakan dinamis dan kokoh. Engkel merupakan komponen kaki yang penting guna menunjang gerak kaki yang dinamis dan kokoh. Oleh karena itu engkel dan mata kaki memerlukan perlindungan yang lebih pula guna meminimalisir cedera yang sangat mungkin terjadi di bagian tersebut.
  4. Waterproof
    Berguna untuk membuat kaki tetap kering. Hal ini penting untuk melindungi kaki kita tetap kering. Selain akan membuat kaki kita tetap terasa nyaman juga akan mengurangi kondisi kaki yang ringkih dan rentan terluka apabila kondisi basah terlebih lagi perjalanan dilakukan dalam waktu berhari-hari. Kaki yang kering juga bisa mengurangi resiko terkena hypotermia.
  5. Outsole yang sesuai dengan permukaan lintasan yang akan dilalui
    Bagian bawah sepatu juga akan sangat bermanfaat dalam kenyamanan pijakan kaki kita. Traksi yang pas antara sepatu dengan bidang jalan kan membuat kinerja kaki kita lebih ringan. Medan gunung di Indonesia sangat bervariatif, mulai dari batuan sampai tanah lembek. Oleh karena itu harus pas dalam pemilihan outsole sepatu. Outsole sepatu sendiri sekarang sudah bermacam-macam dilihat dari kekerasan sol yang dipakai, mulai dari yang lembek, sedang, dan keras. Sol yang keras akan mengurangi traksi dengan permukaan yang berbatu, sedangkan sebaliknya sol yang lembek akan lebih bagus untuk melintasi bebatuan. Terus bagaimana pemilihannya kalau medan disini variatif. Lihat dahulu gunung yang akan kita lalui, kalau gunung itu sebagian besar bebatuan, sol yang lembek bisa jadi pertimbangan. Saya sendiri cenderung memilih sol dengan tingkat kekerasan yang sedang, karena saya rasa cukup untuk mewakili kebutuhan medan gunung-gunung di Indonesia yang merupakan kombinasi batuan, lumut, dan tanah.
  6. Tidak terlalu berat
    Sepatu yang berat akan membutuhkan tenaga yang lebih besar pula untuk memakainya dalam aktifitas pendakian.
  7. Penyesuain di kaki
    Kaki kita butuh penyesuain untuk benar-benar merasa nyaman. Oleh karena itu kita bisa menggunakan sepatu tersebut beberapa hari sebelum benar-benar dipakai dalam aktifitas pendakian agar lebih ngeklop di kaki.

 

Perawatan sepatu. Berikut ini perawatan sepatu yang biasanya saya lakukan

  1. Membersihkan sepatu setelah dipakai
    Setelah kita memakai sepatu kita dalam menemani aktifitas pendakian kita segeralah dibersihkan dari kotoran yang menempel pada sepatu. Sepatu yang kotor akan mengurangi durabilitas sepatu kita sendiri. Oleh karena itu sangat penting membersihkan dan mencuci sepatu kita sesegera mungkin setelah dipakai di gunung. Saya biasa menggunakan shampo dan sikat yang halus untuk mencuci bagian upper sepatu saya, sikat yang tipis bisa mengurangi resiko friksi jahitan pada sepatu kita. Bagian bawah sepatu sendiri biasanya saya sikat dengan sikat yang lebih kasar karena kadang kotoran yang menempel di bagian sepatu susah untuk dibersihkan. Untuk sepatu yang waterproof biasanya setelah dicuci saya semprotkan cairan pelapis untuk menjaga agar sepatu tidak kehilangan daya anti airnya. Lapisan anti air itu sendiri sifatnya tidak selamanya jadi perlu adanya perawatan yang cukup, salah satunya dengan menyemprotkan cairan anti air, biasanya saya menggunakan Nikwax. Pada saat mengeringkan sepatu usahakan tidak langsung bersentuhan dengan sinar matahari.
  2. Penyimpanan sepatu
    Usahakan sepatu disimpan di tempat yang kering dan tidak bersentuhan langsung dengan sinar matahari. Selain itu berikan ganjalan di dalam sepatu agar tetap bisa kena tekanan untuk menjaga bentuk sepatu seperti semula. Bisa saja menggunakan koran bekas, kalau ada pengganjal sepatu seperti yang ada di toko sepatu itu lebih baik.
  3. Bersihkan sepatu selama tidak dipakai
    Sesekali kita perlu mengecek kondisi sepatu kita selama tidak dipakai. Bersihkan sepatu kita dari kotoran ataupun debu-debu yang mungkin menempel pada sepatu selama tidak dipakai

 

Sekian tulisan dari saya, untuk yang biasa pakai sandal tolong jangan ajak-ajak yang mau belajar nyaman pakai sepatu. Salam lestari.

Written by Damar Santosa

Bisanya cuma jalan-jalan sebentar saja karena cutinya dikit. Sebentar-sebentar jalan juga sih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *