Judul yang cukup horor mungkin untuk sebuah judul artikel yang bergenre traveler note …hehehe
Tapi judul ini jujur adanya…nanti di dalam cerita akan disebutkan mengapa judul ini dipilih.
Memanfaatkan waktu libur yang cukup panjang, tanggal 2-3 mei kemaren kami melakukan perjalanan nostalgia mendaki salah satu gunung di daerah Boyolali yaitu gunung Merbabu..
Sebenarnya pendakian ini cukup mengkhawatirkan dan beresiko, mengungat hujan deras masih mengguyur wilayah Jateng dan DIY hingga akhir April, bahkan sempat menyebabkan banjir di bantaran Kali Code..
Setelah dipertimbangkan masak-masak akhirnya kami berangkat jua, dengan catatan jika hujan masih mengguyur pendakian dibatalkan dan diganti dengan acara kemah ceria di New Selo..
Berangkat dari Sleman hari sabtu tanggal 2 Mei 2015 pukul 7;00 pagi kami tiba di Selo (pendakian lewat jalur Selo) pukul 10;00 pagi, disana telah menunggu rekan kami dari Surabaya dan Pekalongan. sebenarnya cuaca sudah tidak mendukung untuk melakukan pendakian, mengingat hujan rintik-rintik masih juga mengguyur. Namun karena tidak mau mengecewakan teman yang sudah datang dari jauh (Pekalongan dan Surabaya) akhirnya pendakian terus dilanjutkan..
Setelah melakukan packing ulang,mengisi cadangan air di jerigen (di sepanjang jalur selo tidak terdapat mata air) dan pendaftaran simaksi seharga Rp. 10.000,- perorang. Pukul 11;30 kami mulai mendaki, bersenjatakan jas ujan pelan-pelan kami mendaki menembus hujan rintik. Beruntung cuaca perlahan mulai membaik, mentari mulai menunjukan sinarnya.. rejeki anak sholeh.. hehehe
Awal perjalanan jalur yang dilelewati adalah perkebunan sayur dibalut kabut tipis yang cukup memanjakan mata. Kemudian setelah melewati gerbang jalur pendakian vegetasi mulai berganti menjadi jalur jalan setapak melewati hutan pinus. Jalur awal masih cukup bersahabat, tidak ada jalur yang cukup menanjak.. hehehe
Kira- kira 1 jam perjalanan jalur mulai berubah kejam, didominasi tanjakan dan diperparah jalur tanah yang menjadi lumpur akibat hujan yang barusan mengguyur membuat perjalanan makin terasa berat. Beberapa kali kami berhenti menghimpun tenaga kembali. Pukul 12;30 kami sampai di Pos I. Setelah dirasa cukup beristirahat dan mengisi perut perjalanan dilanjutkan. Jalur yang dilalui makin berat, tak jarang harus merambat karena jalurnya hampir tegak lurus..hehehe
Pukul 14;00 kami mencapai Pos 2 lanjut ke Pos 3 karena rencana kami mau ngecamp di Pos 3 untuk paginya berburu puncak.
Pukul 17;00 akhirnya kami mencapai Pos 3. Setelah beristirahat kami mencari tempat untuk mendirikan tenda dan mulai memasak masakan seadanya. Mentari mulai masuk ke peraduan, dari Pos 3 kita bisa menyaksikan kota Solo di malam hari.
Summit Attack
Minggu 3 Mei 2015 pukul 3;00 dini hari kami bersiap untuk menuju puncak, atau istilahnya kerennya Summit Attack. Dari Pos 3 menuju puncak harus melalu Sabana 1 yang berada di atas Pos 3, kemudian naik turun bukit lagi menuju Sabana 2 naik turun bukit lagi hingga tiba di Puncak.
Setelah menenpuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, pukul 7;00 tibalah di Puncak Trianggulasi. Bersyukur sekali cuaca cerah sehingga pemandangan dari Puncak cukup menakjubkan.
Setelah 1 jam foto-foto dan menikmati pemandangan di puncak akhirnya kami bergegas turun karena nampaknya mendung telah mulai menggantung. Pukul 11;00 kami tiba di Camp di pos 3, setelah istirahat secukupnya dan mengisi perut kami bergegas berkemas dan bersiap untuk turun ke Selo karena suara gemuruh mulai terdengar dari arah selatan. Perjalanan memakan waktu yang cukup singkat. Pukul 15;00 kami sudah tiba di Selo, dan benar saja hujan langsung turun dengan derasnya. Bersyukur sekali kami diberi kesempatan menikmati cerahnya Merbabu, meski sangat singkat. Oleh karena itu tidak berlebihan jika perjalanan ini diberi judul “Berpacu Dengan Waktu di Pelukan Merbabu”. Sekian laporan perjalanan kali ini, semoga para pembaca setia selalu sehat, selalu bugar untuk jalan-jalan menikmati insahnya bumi Indonesia. Tetap jaga kelestarian lingkungan, jadilah Traveller yang bertanggung jawab…
Salam Lestari …..
Bonus Image
Langit malamnya dan kerlip kota cakep banget mas 🙂
Inget waktu itu kesana, hehe