Hari 1
Jepang, negeri yang pertama kali saya kenal lewat film kartun dan buku sejarah kelas 4 SD. Karena berbagai alasan, Jepang menjadi ‘place I must visit before I die’ bagi saya pribadi. Akhirnya beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Oktober 2011, saya diberi kesempatan menjejakkan kaki di Jepang. Yah, memang udah lumayan lama sih. Tapi gak papa lah dikenang kembali, orang kalian juga masih sering mengenang mantan kan? #eeaaa
Persiapan pergi ke Jepang sendiri sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, hampir setahunan malah. Tiket pesawat Soeta-Haneda PP kami peroleh dengan harga sekitar 4,5 juta rupiah .Tiket bus dan penginapan juga sudah kami pesan beberapa bulan sebelum keberangkatan. Untuk pesawat sendiri kami memilih maskapai Air Asia dan harus transit dulu di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Oleh karena itu, selain bawa duit Yen, kami juga harus bawa dolar Zimbabwe Ringgit Malaysia.
Saya dan 3 orang teman saya (sebut saja Sese, Chimank dan Tora) berangkat pada tanggal 6 Oktober 2011 pagi dari Jakarta. Saking antusiasnya, saya sampe susah tidur malem sebelumnya (macam anak SD mau studytour). Walhasil di pesawat saya habiskan untuk tidur. Setelah hampir 3 jam kemudian pesawat kami pun mendarat di Kuala Lumpur (inget pelajaran geografi, Jakarta dan KL ada selisih waktu 1 jam). Kami harus menunggu selama 4-5 jam sebelum terbang lagi ke Haneda. Terus enaknya ngapain selama 4 jam nunggu? Ya poto-poto lah…
Jam 14.40 WMK (waktu malesia kualalumpur) kami pun take off menuju Bandara Haneda. Setelah bosan memandangi awan dalam kegelapan, saya pun memutuskan untuk tidur. 7 jam kemudian, akhirnya….. JEPANGGG!!!!!!
Kami tiba di Bandara Haneda sekitar pukul 22.30 waktu Tokyo. Berhubung perut udah dangdut koploan, kami memutuskan untuk mencari makan. Karena di Bandara gak ada yang jualan nasi padang, akhirnya kami menuju ke semacam indomaret nya Jepang. Sempet bingung memilih makanan karena gak ada label halal dari MUI. Ujung-ujungnya onigiri menjadi pilihan yang tepat sesuai uang saku.
Walaupun kami terpaksa menginap di bandara, tapi tak mengapa. Bandara Haneda cukup nyaman, dan banyak juga orang-orang yang bermalam di tempat ini. Di sini disediakan wifi gratis, selain itu toiletnya juga luas dan bersih.
Nampaknya saya bisa hidup selamanya di sini. Sebenarnya belum teralu ngantuk, tapi berhubung saya harus mempersiapkan fisik dan mental untuk petualangan esok harinya, sayapun memutuskan untuk tidur.
bersambung…..