Merayakan Tradisi Padusan Dengan Menyelami Kejernihan Umbul Ponggok

Ada banyak tradisi unik di berbagai daerah di Indonesia untuk menyambut datangnya bulan Puasa. Salah satunya adalah tradisi Padusan yang ada di kampung saya, yang juga banyak dilakukan di daerah sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Padusan berasal dari kata ‘adus’ yang berarti mandi. Simpelnya, padusan dapat diartikan sebagai proses menyucikan diri (mandi) sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Dalam tradisi ini, masyarakat akan berbondong-bondong plesir mendatangi tempat yang identik dengan sumber air seperti sumur, mata air, laut, bahkan kolam renang. Maka jangan heran jika menjelang bulan Puasa, terutama H-1, objek-objek wisata air di sekitar daerah Yogyakarta dan Jateng akan menjadi ramai. Tapi perlu diingat, ini adalah tradisi. Padusan bukanlah suatu kewajiban yang perlu diperdebatkan, namun nilai-nilai dari tradisi ini untuk menjaga kebersihan dan mensucikan diri menyambut bulan suci yang perlu untuk kita hayati.

Awal puasa ini, kebetulan saya sedang mudik ke kampung saya di Wonosari, Gunungkidul. Ketika mendengar teman saya yang bernama Argo, yang juga merupakan travelmate saya, juga sedang mudik ke kampung, langsung saya mengajaknya untuk Padusan. Adalah Umbul Ponggok, sebuah objek wisata di Klaten, yang menjadi tujuan padusan kami kali ini. Umbul Ponggok adalah sebuah tempat wisata berupa kolam raksasa yang airnya bersumber dari mata air asli pegunungan. Umbul Ponggok menjadi naik daun terutama berkat bantuan sosial media. Pasalnya, banyak foto-foto underwater tak lazim para pengunjung Umbul Ponggok yang diunggah dan tersebar di internet. Misalnya saja foto naik motor di bawah air, foto berkemah di bawah air, atau berpose lagi serius nonton tv dengan background ikan-ikan bersilewaran. Saya sendiri sudah penasaran sejak lama dengan tempat ini, namun baru kali ini akhirnya saya membulatkan tekad untuk mendatangi tempat ini.

Akhirnya kami berangkat berdua menuju ke lokasi, tepat sehari sebelum bulan puasa dimulai. Kami berangkat pagi-pagi agar sorenya masih bisa beristirahat. Sejujurnya kami berdua tidak terlalu familier, atau bisa dikatakan masih nge-blank dengan jalan yang akan kami tempuh untuk menuju ke lokasi. Tapi semua itu tidak terlalu menjadi masalah, thanks to google map yang telah dengan sabar menuntun kami 😀

Karena kami berangkat pagi-pagi jadi tidak sempat sarapan. Alhasil sampai di lokasinya perut kami sudah keroncongan minta diisi. Untungnya di sekitar Umbul Ponggok banyak tempat makan dengan pilihan seperti soto, bakso, sop ayam, ayam goreng kampung, sate dan lain-lain. Kami memutuskan untuk sarapan di soto Mbak Endang yang terletak tidak jauh dari pintu masuk Umbul Ponggok. Tempatnya cukup sederhana, rasa makanannya juga lumayan. Tapi yang bikin kami kaget adalah harganya. Dua mangkok soto ayam komplit, dua sate telur puyuh, satu sate ati usus, empat gorengan, satu tahu bacem, satu teh manis dan satu jeruk hangat, harganya tidak lebih dari Rp. 25.000,- Harga ini mungkin wajar bagi masyarakat sekitar, tapi bagi kami yang terbiasa dengan harga makanan di Jakarta, harga tersebut tergolong sangat murah. Apalagi jika melihat fakta bahwa warung soto tersebut berada di sekitar objek wisata, yang biasanya akan membuat harganya menjadi lebih mahal.

Untuk masuk ke lokasi umbul ponggok, kita harus membayar tiket sebesar Rp 15.000,- per orang. Kolam raksasa terpampang ketika kami melewati pintu masuk. Airnya yang jernih membuat dasar kolam terlihat. Sesekali juga terlihat ikan yang berwarna-warni berenang melintas. Rasanya jadi pengen langsung menceburkan diri ke kolam, tentu saja niat itu saya urungkan.

kolam raksasa umbl ponggok

Kedalaman kolam di Umbul Ponggok ini berkisar antara 1,5 m s.d. 3m. Semakin ke tengah, kolam akan semakin dalam. Jika anda tidak bisa berenang, jangan khawatir karena di sini terdapat tempat penyewaan alat-alat berenang, termasuk pelampung. Harga sewa alat disini juga tergolong murah. Pelampung disewakan seharga Rp 7.000,- dan snorkel disewakan seharga Rp 13.000,- . Harga tersebut tidak dibatasi dengan waktu alias sepuasnya. Jangan lupa membawa kartu identitas (KTP, SIM) karena saat menyewa peralatan kita harus meninggalkan kartu identitas kita sebagai jaminan.

Persewaan alat renang dan pelampung

Pernah mengetik kata “Umbul Ponggok” di search image google? Jika anda ketikkan keyword tersebut, maka akan muncul foto-foto underwater dengan pose yang aneh-aneh. Tadinya saya mengira bahwa properti yang digunakan untuk berfoto tersebut sudah tersedia di bawah kolam dan merupakan bagian dari fasilitas Umbul Ponggok yang bisa kita gunakan secara gratis. Namun ternyata anggapan saya tersebut salah. Untuk dapat berfoto underwater nyeleneh ala Umbul Ponggok, kita diharuskan untuk menyewa properti yang juga harus sepaket dengan jasa sewa kamera underwater+operator kameranya. Harga tiap properti pun berbeda-beda. Berikut ini merupakan list harga properti untuk foto underwater:

  • Becak     Rp 100.000,-
  • Motor     Rp 100.000,-
  • Set Love     Rp 100.000,-
  • Ayunan     Rp 100.000,-
  • Sepeda     Rp 30.000,-
  • Tenda     Rp 100.000,-
  • TV/Laptop/Set Taman     Rp 60.000,-
  • Jet Sky     Rp 150.000,-
  • Ayunan Dobel     Rp 150.000,-

Sedangkan untuk harga sewa kamera+operator kameranya adalah sebagai berikut:

  • 30 menit, max 4 orang     Rp 60.000 
  • 1 jam, max 7 orang     Rp 100.000

Dari list harga di atas, terlihat jika harga sewanya akan menjadi lebih murah jika kita patungan bareng temen. Lama peminjaman properti menyesuaikan waktu kamera yang kita sewa. Jumlah foto yang diambil tidak dibatasi, hanya waktu sewanya saja yang menjadi patokan. Hasil pemotretan tersebutnya nantinya dapat ditransfer ke smartphone kita. Jika smartphone kita tidak memungkinkan untuk menyimpan gambar, maka usahakan untuk membawa flashdisc untuk memudahkan penyimpanan.  Satu hal yang perlu dicatat adalah, kita hanya boleh meminta output berupa foto. Jika ingin output berupa video, maka kita bisa menyewa action camera yang juga disewakan di tempat ini.

properti foto underwater di umbul ponggok

Keputusan saya untuk berangkat pagi ternyata tepat. Berdasarkan informasi yang saya dapat, waktu terbaik untuk pengambilan foto adalah pada pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00 atau pada sore hari sekitar pukul 14.00 – 16.00. Pemotretan di pagi hari atau sore hari akan menghasilkan gambar yang lebih bagus karena air di Umbul Ponggok lebih jernih dan sinar matahari masih dari samping, bukan tepat di atas kepala. Selain itu, pada siang hari pengunjung akan lebih ramai sehingga foto yang diambil nantinya akan rawan bocor (ada pengunjung yang ikut masuk ke frame). Jika memungkinkan, datanglah ke tempat ini pada weekday karena pengunjung akan lebih sepi.

ganteng dikit cekrek
ganteng lagi cekrek
ganteng terus cekrek.. cekrek.. cekrek

Berfoto underwater disini gampang-gampang susah, syarat utamanya kita harus bisa berenang atau minimal tau caranya mengapung. Pasalnya, kita tidak bisa memakai pelampung, malahan kita diberi opsi untuk memakai besi pemberat agar badannya agak bisa terdorong ke bawah. Jika kamu sama sekali tidak bisa berenang dan takut tenggelam, saya sarankan untuk memilih Paket Power Dive (walker) saja, dimana kita bisa berjalan kolam dengan mengenakan helm yang dialiri oksigen, sehingga kita tetap bisa bernafas di dalam air. Harga paketnya tentu saja lebih mahal, Rp 200.000,- untuk 20 menit (sudah termasuk dokumentasi).

Dipikir-pikir tulisan saya ini malah jadi kayak marketing ya? Gak papalah, semoga informasi tersebut nantinya dapat berguna buat pembaca. Lanjut…

Puas berfoto, saya kemudian lanjut ber-snorkeling ria dan menjelajahi pemandangan underwater di Unggul Ponggok. Dasar kolam tersebut terdiri dari batu dan pasir. Karena Umbul Ponggok airnya tawar, maka ikan-ikan yang ada di kolam tersebut juga ikan air tawar. Dari kacamata snorkel saya terlihat jelas ikan-ikan tersebut berenang-renang. And you know what, saya baru tahu ternyata banyak ikan yang berukuran besar, bahkan ada juga yang saya taksir panjangnya sekitar 1 meter. Awesome! Air kolam yang jernih membuat saya betah menjelajah dan berenang mengikuti ikan-ikan tersebut. Buat kalian, jangan ngaku sebagai pecinta snorkeling juga belum pernah snorkeling bareng ikan koi dan ikan mas! hahaha… 😛

Nah kembali ke masalah padusan yang saya ceritakan di awal, Umbul Ponggok menangkap momen ini dan menggelar konser dangdut di pinggir kolam. Tentunya ini dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Namun ini merupakan masalah bagi saya karena badan saya yang dipasangi fitur autojoget, otomatis njoget ketika mendengar lagu-lagu yang jogetable. Pengalaman snorkeling dengan ikan mas sambil dangdutan tentunya menjadi pengalaman tersendiri bagi saya.. 😀

Dung Cek Dung Gendangdut… Cek Dung Gendangdut~

 

Umbul Ponggok
Jl. Ponggok KM 1 Polanharjo
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Telp. 081335254178

 

Written by Ridwan Sidik K

Seorang pegawai kantoran yang memiliki hobi jalan-jalan dan menulis dengan skill pas-pasan. Pernah kuliah di Kedokteran Hewan tapi banting setir ke jurusan Akuntansi karena takut gak bisa ngobrol dengan pasien. Merupakan co-founder dari jarangpanas.com

5 thoughts on “Merayakan Tradisi Padusan Dengan Menyelami Kejernihan Umbul Ponggok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *