Apa yang anda ketahui tentang objek wisata di Kulon Progo? Kalau jawaban anda tidak tahu, berarti kita harus toss dulu soalnya saya juga gak terlalu familier dengan info wisata di daerah paling barat dari provinsi DI Yogyakarta ini, meskipun saya juga orang Jogja. Namun, beberapa waktu belakangan ini di media sosial sedang hot-hotnya beredar foto orang pada nangkring di atas pohon dengan lokasi Kalibiru. Tidak mau kalah eksis, saya pun memanjat pohon di dekat rumah dan melakukan selfie di atas pohon. Hasilnya? Ueleek tenan!
Karena penasaran, akhirnya saya pun memutuskan untuk mengunjungi Kalibiru. Sebenernya sih gak tau tempatnya, hanya berbekal nekat aja plus sedikit mencari tahu lokasinya di internet. Agak ragu juga sih saat membaca salah satu review tentang kalibiru yang menyatakan bahwa tempat ini suasananya romantis buat pacaran, sedangkan saat itu saya berencana pergi ke sana dengan seorang cewek cantik cowok!
Tapi the show must go on, kami pun berangkat ke Kalibiru.
Perjalanan ke objek wisata Kalibiru ternyata relatif mudah, dari Yogyakarta kita hanya harus melintasi jalan utama menuju ke arah Wates (ibukota kabupaten Kulon Progo) dan kemudian berbelok ke arah waduk Sermo. Perjalanan kami jika dihitung dari kota Yogya hanya memakan waktu sekitar 1 jam lebih dikit dengan menempuh jarak kira-kira 40 km. Namun ada satu hal yang harus diperhatikan, yaitu.. jalannya menanjak banget broo.. Jika menggunakan motor, maka harus dipastikan dulu motornya dalam kondisi prima, terlebih kalau anda berangkat ke sana bareng pacar, haduh.. gak oke banget kalo pacarnya harus disuruh turun dari motor gara-gara motornya gak kuat nanjak :3 , apalagi kalo anda membawa mobil yang kurang waras. Bahaya, bisa-bisa nanti keplorot (bahasa Indonesia-nya keplorot apa ya?).
Sampai di parkiran, kami harus berjalan kaki untuk memasuki objek wisata dan harus membeli tiket masuk dengan harga sebesar Rp. 3.000,- . Jalan di sini menanjak tapi tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai puncak sekaligus lokasi dimana terdapat rumah pohon, ikon dari objek wisata Kalibiru.
Ya, inilah TKP tempat dimana foto-foto manjat pohon yang sedang hot di dunia maya diambil. Untuk naik dan berfoto di atas rumah pohon ternyata harus bayar. Ada dua cara untuk mencapai rumah pohon ini, yang pertama adalah dengan memanjat menggunakan tangga yang sudah disediakan di pohon tersebut dengan membayar Rp. 10.000,-. Yang kedua adalah dengan memanfaatkan fasilitas outbond dengan membayar Rp. 25.000,- per orang. Saya pun memilih paket outbond yang isinya terdiri dari menyebrangi tangga tali, jembatan kayu dan diakhiri dengan flying fox jarak dekat antar pohon dan mendarat di rumah pohon. Karena jaraknya cuma dekat, sensasinya jadi kurang terlalu terasa. Baru rencana mau teriak ternyata udah nyampe (-.-) , mungkin kalo ada monyet liat bakal bilang gini, “Woalah mas, kalo saya mah tinggal lompat juga nyampe”. Namun jika berminat, kata bapaknya ada flying fox dengan track yang lebih jauh. Sayangnya, fasilitas itu tidak disediakan setiap hari. Kita harus menghubungi dulu pihak penyelenggara untuk menyediakan fasilitas tersebut.
Kenapa berfoto di rumah pohon di Kalibiru ini hasilnya berbeda dengan berfoto di pohon samping rumah? jawabannya adalah pemandangan indah yang terhampar yang menjadi background (Ya iyalah kalo di samping rumah paling pemandangannya cuman genteng). Perpaduan antara Waduk Sermo dan hutan yang mengelilinginya menyuguhkan harmoni warna yang asri yang memanjakan mata (halah bahasanya).
Waktu terbaik untuk berfoto di tempat ini adalah saat pagi hari dimana masih terdapat kabut yang membuat lukisan alam di Kalibiru menjadi lebih amazing. Namun karena saat itu saya ke sana sore hari, maka saya harus puas dengan pemandangan sunset saja, walaupun gak terlalu maksimal, tapi lumayan lah.
Selain outbond dan rumah pohon, kita juga bisa melakukan tracking di sini menuruni bukit dan berjalan menjelajahi hutan sampai akhirnya melewati daerah pinggiran waduk sermo. Tetapi, untuk melakukan tracking ini, kita harus ditemani pemandu karena rute yang ditempuh melewati tengah hutan. Dikhawatirkan jika tidak dipandu nanti pengunjung malah nyasar di hutan. Karena hari sudah sore, dan juga kami cuma berdua saja, Jadi kami belum berkesempatan menikmati tracking di kalibiru ini. Sayang tuh sebenernya, bisa jalan-jalan dengan disuguhi pemandangan indah, lumayan buat membakar lemak di perut, haha..
Oh iya, di Kalibiru ini kita juga bisa menyewa penginapan yang juga terletak di lokasi objek wisata ini. Kebanyakan sih, disewa sepaket dengan outbond. Menurut sumber yang saya tanya (ibu-ibu di warung sekitar), sewa penginapan tersebut sebesar Rp. 200.000,- per malam. Alternatif yang bagus kan buat yang mau bikin acara kumpul-kumpul sama temen?
Orang” yg foto di rumah pohonnya itu di foto dari mana?
Jadi di sebelah pohon itu ada dataran yang lebih tinggi dari rumah pohon itu, nah dari situ bissa jeprat jepret sepuasnya deh
kalau datang bareng pacar, berdua, trus siapa yg fotoin dari sebelah pohon yg dataran yg lebih tinggi itu?
emangnya mas ridwan sidik standby tiap hari bantuin orang foto yg lagi pacaran diatas pohon?
hehehe
Memang mantap ya om Kalibiru-nya..
Jangan lupa naik jembatan & Flying Fox.nya lur
Pasti Nagih and mantep bingit lah..
Mari Wisata ke JOGJA ! #Salam
kalau datang bareng pacar, berdua, trus siapa yg fotoin dari sebelah pohon yg dataran yg lebih tinggi itu?
emangnya mas ridwan sidik standby tiap hari bantuin orang foto yg lagi pacaran diatas pohon?
hehehe
wah, mantep juga ya pemandangannya di kalibiru..selama ini masih main di daerah batu, jawa timur aja